Uncategorized

Aku Sayang Kamu, Tapi Lebih Sayang Sama Allah

jalan-cintaTiba-tiba pagi ini email saya dihujani banyak pertanyaan kawan-kawan muslimah tentang jodoh. Hehehe, ini memang selalu menarik untuk dibahas, apalagi di kalangan orang-orang yang belum Allah izinkan untuk bertemu dengan pangeran atau bidadari pilihan-Nya. Terkadang ada rasa gelisah tidak menentu, ingin bersegera menikah, tapi belum ada calonnya. Atau justru sedang berupaya memantaskan diri, tapi banyak godaan semisal ada rasa suka belum halal yang menelusup halus ke relung-relung hati tanpa disadari. Yes, that’s so complicated!

Kali ini, saya tidak akan membahas tentang jodoh ataupun pemantasan diri untuk yang halal nanti. Postingan kali ini spesial saya buat untuk kawan-kawan muslimah, yang ingin mempertahankan prinsip “No Pacaran Until Akad”.

Berikut adalah kisah nyata seorang muslimah yang mengirimkan email kepada saya seminggu yang lalu, dimana di dalam email tersebut ia menuliskan kisah putusnya dengan sang pacar beberapa hari yang lalu sejak email itu dikirimkan. Berbeda dengan kisah pada umumnya, muslimah satu ini malah menyatakan sangat bahagia dan bersyukur telah berhasil memutuskan hubungan belum halalnya. Dan ia bahkan mencantumkan percakapan menariknya dengan sang mantan pacar ketika hendak menyudahi hubungan.

Berikut adalah percakapan antara Andina dan Fahri (bukan nama sebenarnya), sepasang muda-mudi yang sudah lama berpacaran dan selalu diliputi romantisme. Namun hari itu berbeda. Sang perempuan, Andina, tiba-tiba tersadar bahwa tidak logis bila ia mengharapkan pernikahan yang barakah dan diridhoi Allah, melalui jalan yang tidak disukai oleh Allah.

Simak percakapannya, ambil hikmahnya.. 🙂

______________________________________________________________________________________

Latar di sebuah cafe di daerah Dago atas Bandung, candle light dinner..

Fikri      :  “Sayaaaang.. Happy 7th Anniversary yaaaa..” (siap-siap mengecup)

Andina : (menghindar) “Ehm.. tunggu.. kita pacaran lama juga ya.. 7 tahun..”

Fikri      :  “Iya sayang.. itu tanda bahwa kita memang ditakdirkan bersama. Buktinya 7 tahun bisa kita lewati dengan tetap romantis begini. Pasangan lain mungkin bisa bertahan, tapi nggak kayak kita sayang. You know what..  (Fikri memajukan wajahnya mendekati wajah Andina) I really love you, my darling..

Andina : (tersenyum) “Trus.. kapan kita nikah? Aku ada kekhawatiran karena kita belum halal, pacaran ini jadi dosa.”

Fahri     : “Sayang.. tunggu aku mapan dulu ya. Percaya kan sama aku? Sabar ya sayang ya.. I love you so much.”

Andina : “Hm.. kalau gitu.. kita bakalan nabung dosa lebih banyak ke depannya..”

Fahri     : “Sayangku.. Allah Maha Tahu kok kita sama-sama saling sayang, saling menjaga. Allah pasti ngerti. Lagipula, urusan dosa kan kita nggak ngapa-ngapain sayang.. Tenang aja ya..” (mengelus kepala Andina)

Andina : (terdiam cukup lama dan seperti memikirkan sesuatu)

Fikri      : “Sayang.. udah nggak usah kepikiran gitu. Jangan sampai perayaan 7 tahun pacaran kita ini jadi nggak enak suasananya. Yuk sayang, kita makan..”

Andina : “Fahri.. kita putus aja yuk..”

Fahri     : “Bercanda ah kamu darling..”

Andina : “No, seriously.. I wanna broke up this realationship..”

Fahri     : (Kaget) “Kenapa tiba-tiba? Ini perayaan 7 tahun kita yaaaang..”

Andina : “Iya makanya.. sudah 7 tahun kita menjalankan proses tidak berkah, padahal mengharap pernikahan yang berkah. Nggak mungkin bisa. Baiknya kita udahan aja. Biar Allah yang arahkan kemantapan kita dengan siapa sebetulnya sisa hidup kita akan dihabiskan. Barangkali sebetulnya Allah sudah siapkan yang terbaik untuk kamu, untuk aku, tapi karena kita mendahului takdir-Nya dengan menjalin hubungan yang belum tentu sampai ke pernikahan ini, akhirnya Allah tahan pertemuan kita dengan pendamping hidup kita yang sebenarnya sudah Allah pilihkan. Kita harus segera putus. Dan aku pikir, ini waktu yang tepat, agar dosa-dosa hubungan belum halal kita pas 7 tahun aja, nggak lebih lagi.”

Fahri    : (Speechless) “Kamu udah nggak sayang lagi ya sama aku?”

Andina : “Aku sayang sama kamu, Fahri. Tapi… ”

Fahri     : “Tapi apa?”

Andini : “Aku jauuuuuh lebih sayang.. sama Allah. Maafin aku ya..” (senyum)

______________________________________________________________________________________

cinta AllahSubhanallah ya. Saya terharu membacanya, sebab ia berbagi kisah ini selengkap-lengkapnya di email yang ia kirimkan pada saya. Betapa luar biasa melihat ketaatan seorang muslimah di tengah dunianya yang modern dan sangat sosialita. Di akhir email kirimannya ia berterimakasih pada Allah karena telah mengizinkannya untuk berkelana di twitterland hingga ia menemukan #AlmeeraWayBlog ini, dimana akhirnya ia juga menemukan rangkaian postingan mengenai jodoh dan pernikahan yang dikemas ala modern, sehingga ia mudah mencerna, memahami, sampai akhirnya meyakini Allah. Subhanallah. Sebab itu saya semakin mantap menghadirkan tulisan-tulisan yang insyaAllah bisa menginsipirasi kawan-kawan pembaca, khususnya para muslimah. Doakan saya semoga bisa istiqomah menghadirkan inspirasi yang Allah titipkan, aamiin.

Berikut adalah rangkaian postingan saya di #AlmeeraWayBlog tentang Jodoh dan Pernikahan:

Kawan-kawan muslimahku tersayang, terutama para muslimah hijrah.. tercatat di data saya sudah ada 37 pasangan putus, dan yang memutuskannya adalah muslimah atas landasan rasa sayangnya pada Allah itu lebih besar dibanding rasa sayangnya pada sang mantan. Bentuk ketaatan yang luar biasa dan tidak semua orang mampu lakukan. Semoga Allah pertemukan para muslimahku yang taat ini dengan para Pangeran Surga terbaik, yang shalih, dan mampu menjadi imam tak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Aamiin 🙂

5 tanggapan untuk “Aku Sayang Kamu, Tapi Lebih Sayang Sama Allah

  1. subhanallah.. makin mantap juga untuk ga pacaran 🙂 makin mantap memantaskan diri baca kata2 *Barangkali sebetulnya Allah sudah siapkan yang terbaik untuk kamu, untuk aku, tapi karena kita mendahului takdir-Nya dengan menjalin hubungan yang belum tentu sampai ke pernikahan ini, akhirnya Allah tahan pertemuan kita dengan pendamping hidup kita yang sebenarnya sudah Allah pilihkan.*

    Makasih untuk tetap berbagi 🙂

  2. Beberapa bulan yg lalu saya putusin pacar saya dengan alasan dia hanya mencintaiku tapi gak mencintai Allah, dia galau amat salah gak yah, tapi alhamdulillah dia udah bisa terima alasannya walaupun terkadang status BBM masih menyindir yang lalu,

    Masuk ke ramadhan mulai ingin memantaskan diri untuk calon bidadari kelak, but setelah ramadhan mulai bercelaru keinginan untuk memacari wanita muncul lagi, apakah ini sebuah cobaan kemantapan hati aku gak tau, alhasil jadilah aku seorang PHP padahal hanya ingin menjalin pertemanan.

    Dan akhirnya aku tetap dalam pendirian gak akan pacaran, lebih seru pacaran setelah nikah.

    Salam kenal mbak

    1. Salam kenal juga mas Yoga. Bismillah.. tidak ada balasan yang setimpal bagi perjuangan berat di dunia, melainkan kebaikan negeri akhirat. Tempat pulang sebenarnya. Semoga tetap sabar, dan tetap berikhtiar dengan cara yang baik.

Tinggalkan komentar