Nice Home Work

NiceHomeWork 9: Ibu Sebagai Agen Perubahan

Perempuan, khususnya seorang ibu, adalah instrument utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu, untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang, tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri, dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.

Keberadaan ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat. Maka berkali-kali, di Ibu Profesional, kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang anak perempuan itu, karena:

“Mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”

Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan, maka akan terbentuk perubahan 1 generasi, yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impact-nya?

Lantas, darimanakah kita memulainya? Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin merupakan misi spesifik hidup kita. Kita harus memahami jalan hidup kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai macam cara menuju sukses.

Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 kita, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY?

Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keostiqomahan kita terhadap sebuah perubahan. Maka gunakan pola kaizen (kai=perubahan, zen=baik). Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.

Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk ke lingkaran 2, yaitu masyarakat atau komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, kecamatan ini, di kota ini, atau di Negara ini. Lihatlah kemampuan kita, mampu di level yang mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal kecil yang kita bisa.

START FROM EMPHATY

Inilah kuncinya: mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga. Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.

Setelah EMPHATY, maka tambahkan PASSION. Hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masyarakat.

KELUARGA TETAP NO.1. Maka ketika bunda aktif di masyarakat dan suami, maka itu merupakan warning berupa lampu kuning untuk aktivitas kita, menandakan bahwa ada sesuatu yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras berupa lampu merah. Artinya kita harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarakat.

Itulah indicator Bunda Sholiha, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, dan lingkungan sekitarnya. Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan rasa tentram.

Salam Ibu Profesional
Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional

Tinggalkan komentar